SENYUMAN
Senyuman yang awalnya begitu mahal untuk diri ini. Perlahan mulai menunjukkan betapa indahnya senyuman di bibir kamu. Kamu yang semula begitu dingin ketika ingin ku dekati. Kamu yang tak pernah tersenyum untuk aku. Kamu yang begitu tak ingin mengenalku. Kamu yang selalu sinis kepadaku. Kamu yang dulu begitu jauh dariku. Dan serasa ingin menamparku ketika kita berhadapan. Mata yang begitu menelisip pada ku. Mata yang selalu tak ingin aku menyentuh bagian dari dirimu. Mata yang penuh dengan emosi. Wajah yang selalu berkata,"aku muak melihatmu,pergi dari tatapanku".
Aku seperti tak sanggup menahan apa yang kamu yakini itu adalah kesalahanku. Aku seperti hampa ketika kau tatap diri ini dengan begitu tajamnya. Tak ada kesempatan untuk aku untuk mendekati kamu. Tak ada celah untuk aku memperbaiki imageku dihadapan kamu. Hanya ruang sempit yang aku dapatkan. Tak ada kata yang kau keluarkan untukku. Hanya tatapan sinis yang selalu aku dapatkan. Aku begitu ingin mengenal dirimu. Aku yang selalu tak kau hiraukan. Aku yang selalu jadi apa yang tak kau inginkan.
Tak tahu kah engkau,betapa inginnya aku mengenalmu.?? Betapa inginnya aku mendekat padamu. Betapa inginnya aku menjadi bagian dari dirimu. Menjadi bagian dari senyumanmu. Menjadi bagian yang bisa ada disampingmu. Aku begitu menginginkannya. Sangat menginginkannya. Hingga tak mampu diri ini menahan rasa itu. Menahan apa yang selama ini begitu menghantuiku. Menahan apa yang bergejolak di hati ini. Aku harus mencoba mendekatimu. Itulah yang harus aku lakukan. Harus!!!
Satu hal yang ingin aku katakan,aku takut ketika mendekatimu karena ada DIA yang begitu tak menyukaiku. Entahlah awalnya aku bingung,kenapa DIA sangat membenciku. Salahku apa. Sampai DIA membenciku. Sampai dia begitu menghalangiku ketika ingin mendekatimu. Aku seperti tak pantas berteman dengan KALIAN. Seperti hina sekali diri ini. Ditertawakan, disepelekan dan dicemoohkan ketika aku lewat dihadapanmu. Itu yang aku rasakan. Terutama DIA dan DIA. Yang sangat menghalangiku untuk bertegur sapa dengan kamu. Sempat aku pikir,aku tidak pantas punya teman.
Begitu pun sebaliknya dengan temanku. Mereka semua seperti tidak menyukaimu. Seperti ingin memakanmu hidup-hidup,ketika kita saling bertengkar. Seperti macan yang buas sekali. Aku seringkali menahan mereka untuk membicarakan KALIAN. Seringkali memperingatkan MEREKA bahwa KALIAN sesungguhnya baik. Tak seperti yang kita pikirkan. Tak seperti apa yang selama ini image diluaran seperti apa. Kitapun sempat saling menghina. Saling mengejek saling mencemooh. Saling tak ingin berteman.
Hingga suatu ketika kuberanikan diri untuk mendekat. Hanya sekedar mendekat. Mendekat seperti layaknya seekor siput yang sedang mengejar kancil. Perlahan sangat perlahan. Tak ingin ku menggoresmu dengan cara yang kasar. Tak ingin memaksamu mengenalku.
Tak inginku melukai dirimu dengan diri ini. Dengan kehadiranku di hidupmu. Jangan biarkan diri ini menggores hatimu. Menggores kehidupanmu. Menggores apa yang kau sebut diri ini.
Hingga akhirnya kitapun berkenalan. Mengungkapkan apa yang selama ini kau rasa,apa yang selama ini kurasa. Kitapun berbincang. Berkata apa yang memang kita sembunyikan selama ini. Bercerita apa yang memang pernah kita tutupi oleh kebencian. Semua kekaguman yang kita tak hiraukan selama ini. Semua amarah yang ternyata hanya wujud kepura-puraan. Semua yang memang tidak seperti yang selama ini.
Kamu baik. Kamu tak seperti yang kubayangkan. Kamu yang tak seperti yang orang katakan. Kamu yang tak seperti tatapan yang selama ini begitu menyeramkan. Kamu yang tak seperti anggapan orang. Kamu yang selama ini selalu kuanggap salah. Kamu yang kukira selalu jelek di mataku. Ternyata kamu begitu indah.
Kapas itu putih. Awan itu begitu memukau insan. Kamu begitu mempesona hatiku. Kamu yang selalu kuharapkan. Kamu yang mempunyai senyum indah itu. Senyum yang selama ini terhalang. Senyum yang sangat kuharapkan.
Kamu kini menjadi apa yang seharusnya. Menjadi sesuatu yang aku anggap berharga. Aku tak mampu menyembunyikan perasaan ini. Perasaan bahagia karena telah memiliki kamu.
0 komentar Blogger 0 Facebook
Posting Komentar